Publication Of Unanonimized Decisions On Cases Which Trials Have Been Closed

Tantri Caesar Casanofa Bahtiar; Musakkir Musakkir; Anshori Ilyas

doi:10.31328/wy.v6i1.3820

Authors

Tantri Caesar Casanofa Bahtiar Hasanuddin University
Musakkir Musakkir Universitas Hasanuddin
Anshori Ilyas Universitas Hasanuddin

DOI:

https://doi.org/10.31328/wy.v6i1.3820

Keywords:

Publikasi, Putusan, Pengadilan, Publication, Decision, Court

Abstract

This study aims to analyze the implications of publishing decisions that are not anonymized in cases where the trial is carried out in private which results in harm to others, both material and immaterial losses. parties involved in a case. Also, legal remedies that can be taken by parties who feel aggrieved by not anonymizing the decisions that have been published in the decision directory, by which the party can file an objection or report to the relevant court. The results of the study found that the parties who felt aggrieved by not anonymizing the decisions that had been published in the decision directory, or can file an objection or report to the court and the complaint/report will be forwarded to the Supreme Court, and the Supreme Court will follow up through the Supervisory Body at the Supreme Court. court based on unlawful acts of Article 1365 BW. The type of research is empirical legal research, data collection techniques are interviews and literature studies which are then analyzed qualitatively and presented descriptively. or can file an objection or report to the court and the complaint/report will be forwarded to the Supreme Court, and the Supreme Court will follow up through the Supervisory Body at the Supreme Court. court based on unlawful acts of Article 1365 BW. The type of research is empirical legal research, data collection techniques are interviews and literature studies which are then analyzed qualitatively and presented descriptively. parties who feel aggrieved by not anonymizing the decision can file a claim for compensation to the court based on an act that violates the law of Article 1365 BW. The type of research is empirical legal research, data collection techniques are interviews and literature studies which are then analyzed qualitatively and presented descriptively. parties who feel aggrieved by not anonymizing the decision can file a claim for compensation to the court based on an act that violates the law of Article 1365 BW. The type of research is empirical legal research, data collection techniques are interviews and literature studies which are then analyzed qualitatively and presented descriptively.

Author Biographies

Tantri Caesar Casanofa Bahtiar, Hasanuddin University

Fakultas Hukum, Universitas Hasanuddin

Musakkir Musakkir, Universitas Hasanuddin

Fakultas Hukum, Universitas Hasanuddin

Anshori Ilyas, Universitas Hasanuddin

Fakultas Hukum, Universitas Hasanuddin

References

Buku

Ali, Achmad. (2002). Menguak Tabir Hukum (Suatu Kajian Filosofis & Sosiologis). Jakarta: PT. Toko Buku Agung..

Aspandi, Ali. (2002). Menggugat Sistim Hukum Peradilan Indonesia Yang Penuh Ketidakpastian. LEKSHI Mediatama. Surabaya.

Fuady, Munir. (2010). Perbuatan Melawan Hukum (Pendekatan Kontemporer. Bandung: PT.Citra Aditya Bakti.

Harahap, Yahya. (2010). Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHAP (Pemeriksaan Sidang Pengadilan, Banding, Kasasi, dan Peninjauan Kembali). Jakarta: Sinar Grafika.

Irwansyah, (2021). Penelitian Hukum Pilihan Metode dan Praktik Penulisan Artikel. Yogyakarta: Mirra Buana Media.

Mahkamah Agung Republik Indonesia, (2008). Keterbukaan Informasi di Pengadilan. Jakarta: Mahkamah Agung Republik Indonesia.

Mertokusumo, Sudikno. (2006). Hukum Acara Perdata Indonesia. Edisi ketujuh. Yogyakarta: Liberty.

Nugraha, Safri. (2007). Hukum Administrasi Negar., Depok: Badan Penerbit Fakultas Hukum Universitas Indonesia.

Siahaan, Maruarar. (2006). Hukum Acara Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia. Jakarta: Mahkamah Konstitusi.

Tanya, Bernard L., N., Yoan, Simanjuntak, Hage, Markus Y. (2013). Teori Hukum. Yogyakarta: Genta Publishing.

Artikel Jurnal

Bimasakti, M., Adiguna. (2018). Onrechtmatig Overheidsdaad Oleh Pemerintah Dari Sudut Pandang Undang-Undang Administrasi Pemerintahan, Jurnal Hukum Peratun, Vol.1, No.2, Agustus 2018.

Bola, M., Librayanto, R., & Arisaputra, M. I. (2015). Korelasi Putusan hakim tingkat pertama, tingkat banding, dan tingkat kasasi (Suatu Studi tentang Aliran Pemikiran Hukum). Hasanuddin law review, Vol. 1, No. 1, April 2015.

Wawancara

Wawancara dengan Ibu Nur Caya, S.H.,M.H., Hakim Tinggi pada Pengadilan Tingga Agama Makassar, pada tanggal 4 Maret 2022.

Wawancara dengan Bapak Faisal, Hakim Pengadilan Agama Makassar, pada tanggal 17 Februari 2022.

Wawancara dengan Bapak Burhanuddin, Panitera pada Pengadilan Negeri Makassar, pada tanggal 15 Februari 2022.

Wawancara dengan Bapak Faisal, Hakim Pengadilan Agama Makassar, pada tanggal 17 Februari 2022.

Wawancara dengan Bapak Alfiand Apriady,S.Kom, Admin IT dan Staff Analis perkara pada Pengadilan Tinggi Agama Makassar, pada tanggal 4 Maret 2022.

Peraturan Perundang-undangan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (KUHAP).

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.

Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2008 tentang Ombudsman Republik Indonesia

Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman.

Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan.

Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan Korban.

Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2011 tentang Tata Cara Penyelesaian Sengketa Informasi Publik di Pengadilan.

Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 144/KMA/SK/VIII/2007 tentang Keterbukaan Informasi di Pengadilan yang disahkan tanggal 28 Agustus 2007.

Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1-144/KMA/SK/I/2011 tentang Pedoman Pelayanan Informasi di Pengadilan.

Website

Diakses dari https://kepaniteraan.mahkamahagung.go.id/, pada tanggal 14 April 2022.

Diakses dari https://ombudsman.go.id, pada tanggal 14 April 2022.

Diakses dari https://www.hukumonline.com/klinik/a/bentuk-bentuk-maladministrasi, pada tanggal 12 April 2022.

Liza Farihah, Mendorong Keterbukaan Informasi di Pengadilan, https://leip.or.id (Lembaga Kajian dan Advokasi Untuk Independensi Pengadilan), diakses pada tanggal 4 April 2022.

Sutadi, Marianna, Perbuatan Melanggar Hukum Oleh Penguasa (PMHP/OOD), Pada Acara Bimbingan Teknis Peradilan Tata Usaha Negara Mahkamah Agung RI Tanggal 9 Januari 2009, https://ptun-jakarta.go.id/, diakses pada tanggal 13 April 2022.